Alloh telah memelihara manusia di dalam semua tahapan kehidupan yang
ia lalui. Bahkan Alloh memberinya makan dan minum serta menundukkan
segala sesuatu untuknya. Alloh telah menjadikan manusia sebagai khalifah
di muka bumi serta melebihkannya dari kebanyakan makhluk ciptaan-Nya,
dan memberinya bekal berupa akal, serta menciptakannya di atas fitrah
Islam.
Bahkan Alloh juga telah mengutus para rosul dan menurunkan
kitab-kitab, menegakkan hujjah dan menjelaskan petunjuk. Maka, tidak ada
lagi alasan bagi manusia (untuk tidak mengikuti petunjuk) kecuali
memang dia lebih mengikuti hawa nafsu dan syahwat serta lebih memilih
tersesat mengikuti berbagai fitnah dan syubhat. Syetan memang senantiasa
merayu manusia dengan berbagai godaan dan mengajaknya kepada
bermacam-macam kesesatan, menghiasi amal buruknya sehingga tampak indah
dan menjadikannya asal-asalan dalam mentaati Alloh. Menyibukkannya
dengan berlebih-lebihan dalam hal-hal yang mubah, hingga syetan berhasil
menjerat manusia dengan tali-talinya dan menguasainya dengan
pasukannya, setelah itu membiarkannya terombang-ambing hingga akhirnya
binasa.
Syetan telah mempersiapkan pasukannya, mengerahkan segala upaya dan
balatentaranya untuk menggoda dan menyesatkan manusia dari jalan yang
lurus. Bahkan, Iblis telah berjanji untuk menyerang manusia dari arah
mana saja, dari depan dan belakang, dari arah kanan dan dari arah kiri.
Tujuan dia adalah untuk menyumbat semua jalan sekaligus menguasainya,
sehingga manusia hidup dalam kesesatan dan berkubang dalam kegelapan.
Dan setiap ibadah yang dicintai Alloh, pasti dibenci syetan. Setiap
maksiat yang dibenci oleh Yang Maha Pengasih, pasti disukai oleh syetan.
Maka dari itu, syetan tidak pernah berhenti bekerja untuk menyesatkan
manusia. Anda akan temukan bahwa syetan tidak sebatas mengajak manusia
kepada kekafiran, dosa dan berbagai perbuatan maksiat; lebih dari itu
syetan juga menghalangi manusia dari kebaikan. Tidak ada satu pun jalan
menuju kebaikan yang ditempuh oleh seorang hamba Alloh melainkan pasti
syetan duduk di sana untuk menghalang-halangi dan membelokkannya.
Godaan syetan akan semakin dahsyat ketika seseorang berada pada
detik-detik menjelang kematiannya. Sebab syetan tahu bahwa saat itu
adalah saat penutupan amal perbuataannya dan saat di mana ia akan
menghabiskan masanya di dunia, setelah itu akan menuju akhirat. Maka
dalam kondisi ini, syetan menyerunya kepada agama yahudi, nashrani, atau
idiologi-idiologi lain yang bertentangan dengan Islam. Abdulloh putera
Imam Ahmad bin Hanbal pernah bercerita, “Ketika itu ayahku tengah
menanti ajal, sementara di tanganku kupegang sesobek kain yang kupakai
untuk mengikat jenggot beliau. Tiba-tiba beliau pingsan, kemudian
tersadar sembari berkata sambil menggerak-gerakkan tangannya, “Tidak
akan, tidak akan…” beliau melakukan hal ini berkali-kali. Maka aku
bertanya kepadanya, “Wahai ayahanda, apa yang tampak di hadapanmu?”
beliau menjawab, “Sesungguhnya syetan berdiri di depanku sambil
menggigit jarinya, ia mengatakan: Wahai Ahmad, godalah aku. Maka aku
mengatakan, tidak akan, tidak akan, sampai aku mati.
Karena syetan terus menggoda manusia, maka pengikutnya semakin lama
semakin banyak. Abu Sa‘id Al-Khudri a meriwayatkan, ia berkata,
Rosululloh bersabda, “Alloh berfirman: Hai Adam. Adam menjawab,
“Labbaik, hamba menjawab dengan senang hati, dan segala kebaikan hanya
ada di kedua tangan-Mu.” Alloh berfirman: “Keluarkanlah delegasi
neraka.” Adam bertanya, “Apa itu delegasi neraka?” Alloh berfirman,
“Setiap seribu orang, ada 999 orang.” Maka di saat itulah anak kecil
menjadi beruban, wanita hamil jatuh kandungannya, dan engkau lihat
manusia dalam keadaan mabuk padahal mereka tidak mabuk, akan tetapi azab
Alloh itu pedih…” (Muttafaq ‘Alaih)
0 Komentar